Penelitian terbaru tentang sel punca (stem cell) mencakup beberapa terobosan penting dalam berbagai bidang medis. Salah satunya adalah pengembangan terapi berbasis sel punca yang dirancang untuk menyembuhkan penyakit kronis seperti diabetes tipe 1. Dalam sebuah uji klinis, para ilmuwan menggunakan produk sel punca yang diedit secara genetik untuk menghindari deteksi oleh sistem kekebalan tubuh. Strategi ini memungkinkan sel punca menghasilkan insulin dalam tubuh penderita diabetes, sehingga mereka tidak memerlukan suntikan insulin lagi. Namun, hasil uji coba ini belum dipublikasikan, dan keamanan jangka panjang dari teknik ini masih terus dievaluasi.
Penelitian lain juga menemukan bagaimana variasi individu dalam sel punca dapat memengaruhi perkembangan manusia. Studi ini berfokus pada pemetaan koreografi molekuler dari sel punca untuk memahami variasi yang terjadi selama diferensiasi sel di tahap awal perkembangan otak. Hal ini bisa berdampak pada pengembangan terapi untuk penyakit neurodegeneratif dan regenerasi jaringan.
Sementara itu, penelitian tentang gangguan darah berat pada sumsum tulang juga sedang dilakukan untuk menemukan terapi baru yang melibatkan penggunaan sel punca. Salah satu penelitian fase 2 ini mempelajari efektivitas kombinasi sabatolimab dan agen hipometilasi dalam mengobati sindrom myelodysplastic (MDS), suatu gangguan sumsum tulang yang bisa berkembang menjadi leukemia.
Penelitian-penelitian ini menunjukkan potensi besar sel punca dalam terapi penyakit yang sulit disembuhkan, meskipun masih ada tantangan terkait keamanan dan efektivitasnya.
Sumber:
Penelitian lain juga menemukan bagaimana variasi individu dalam sel punca dapat memengaruhi perkembangan manusia. Studi ini berfokus pada pemetaan koreografi molekuler dari sel punca untuk memahami variasi yang terjadi selama diferensiasi sel di tahap awal perkembangan otak. Hal ini bisa berdampak pada pengembangan terapi untuk penyakit neurodegeneratif dan regenerasi jaringan.
Sementara itu, penelitian tentang gangguan darah berat pada sumsum tulang juga sedang dilakukan untuk menemukan terapi baru yang melibatkan penggunaan sel punca. Salah satu penelitian fase 2 ini mempelajari efektivitas kombinasi sabatolimab dan agen hipometilasi dalam mengobati sindrom myelodysplastic (MDS), suatu gangguan sumsum tulang yang bisa berkembang menjadi leukemia.
Penelitian-penelitian ini menunjukkan potensi besar sel punca dalam terapi penyakit yang sulit disembuhkan, meskipun masih ada tantangan terkait keamanan dan efektivitasnya.
Sumber: