Ulangan Harian 1 Kelas 11-g

Status
Not open for further replies.

Guru Biologi

Administrator
Staff member
Reputation: 100%
Gabung
Apr 26, 2020
Konten
45
Solutions
1
Skor reaksi
33
Poin
1.018
Bacalah skenario berikut dengan seksama dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.

Seorang ilmuwan sedang mengamati dua sampel sel di bawah mikroskop elektron. Sampel pertama diambil dari (lihat gambar), sedangkan sampel kedua berasal dari (lihat gambar). Ilmuwan tersebut memperhatikan perbedaan struktur dan komponen di antara kedua sel tersebut.

Pertanyaan:
  1. Komponen Kimiawi: Identifikasi dan jelaskan komponen-komponen kimiawi utama yang menyusun kedua jenis sel tersebut. Tunjukkan persamaan dan perbedaan komposisi kimia kedua jenis sel dimaksud.
  2. Organel Sel: Buatlah tabel yang membandingkan organel-organel yang ditemukan pada sel tumbuhan dan sel hewan. Sertakan kolom untuk menjelaskan fungsi masing-masing organel. Identifikasi organel yang unik untuk setiap jenis sel dan jelaskan pentingnya organel tersebut bagi kelangsungan hidup sel.
  3. Struktur dan Fungsi:
    • Pilih satu organel yang ditemukan pada kedua jenis sel. Jelaskan secara rinci struktur organel tersebut dan bagaimana strukturnya mendukung fungsinya.
    • Pilih satu organel yang unik untuk sel tumbuhan. Jelaskan bagaimana struktur organel tersebut memungkinkan sel tumbuhan melakukan fotosintesis.
  4. Proses Seluler:
    • Jelaskan proses respirasi seluler yang terjadi pada kedua jenis sel. Identifikasi organel yang terlibat dalam proses ini dan jelaskan peran masing-masing organel.
    • Jelaskan proses transpor zat yang terjadi di dalam sel. Berikan contoh bagaimana sel tumbuhan dan sel hewan mengatur transpor zat melintasi membran sel mereka.
  5. Analisis Perbedaan: Berdasarkan pengamatan ilmuwan tersebut, jelaskan perbedaan utama antara sel tumbuhan dan sel hewan dalam hal struktur, organel, dan proses seluler. Diskusikan bagaimana perbedaan ini berkontribusi pada fungsi spesifik masing-masing jenis sel dalam organisme multiseluler.
Kriteria Penilaian:
  • Ketepatan dan Kelengkapan: Jawaban menunjukkan pemahaman yang akurat dan mendalam tentang materi. Semua aspek pertanyaan dijawab dengan lengkap dan jelas.
  • Kemampuan Analisis: Jawaban menunjukkan kemampuan untuk menganalisis informasi, membandingkan dan membedakan konsep, serta menghubungkan struktur dan fungsi organel dengan proses seluler.
  • Kejelasan dan Organisasi: Jawaban disajikan dengan jelas, terorganisir, dan mudah dipahami. Penggunaan tabel, diagram, atau ilustrasi dapat membantu memperjelas penjelasan.
  • Keterampilan Berpikir Kritis: Jawaban menunjukkan kemampuan untuk berpikir kritis, mengevaluasi informasi, dan menarik kesimpulan yang logis berdasarkan bukti dan pemahaman konsep.
 

Kunci Jawaban​

Hidden text for users: Guru Biologi

Pedoman Penskoran​

1. Komponen Kimiawi
  • Penskoran:
    • 5 poin: Jawaban lengkap dan akurat, mencakup semua komponen utama dan menjelaskan perbedaan dengan jelas.
    • 3-4 poin: Jawaban sebagian besar benar, tetapi mungkin ada beberapa ketidakakuratan atau kurang lengkap.
    • 1-2 poin: Jawaban menunjukkan pemahaman dasar, tetapi ada banyak ketidakakuratan atau kurang lengkap.
    • 0 poin: Jawaban tidak relevan atau menunjukkan ketidakpahaman tentang konsep.
2. Organel Sel
  • Penskoran:
    • 10 poin: Tabel lengkap dan akurat, mencakup semua organel utama, menjelaskan fungsi dengan benar, dan mengidentifikasi organel unik dengan penjelasan yang relevan.
    • 7-9 poin: Tabel sebagian besar benar, tetapi mungkin ada beberapa ketidakakuratan atau kurang lengkap dalam penjelasan fungsi atau organel unik.
    • 4-6 poin: Tabel menunjukkan pemahaman dasar, tetapi ada banyak ketidakakuratan atau kurang lengkap.
    • 1-3 poin: Tabel sangat tidak lengkap atau menunjukkan ketidakpahaman tentang konsep organel.
    • 0 poin: Tidak ada tabel atau tabel tidak relevan.
3. Struktur dan Fungsi
  • Penskoran:
    • 5 poin per organel: Struktur dijelaskan dengan akurat dan rinci, fungsi dijelaskan dengan jelas, dan hubungan struktur-fungsi dijelaskan dengan baik.
    • 3-4 poin: Struktur dan fungsi dijelaskan dengan sebagian besar benar, tetapi mungkin ada beberapa ketidakakuratan atau kurang lengkap dalam penjelasan hubungan struktur-fungsi.
    • 1-2 poin: Struktur dan fungsi dijelaskan secara dasar, tetapi ada banyak ketidakakuratan atau kurang lengkap.
    • 0 poin: Jawaban tidak relevan atau menunjukkan ketidakpahaman tentang konsep.
4. Proses Seluler
  • Penskoran:
    • 5 poin per proses: Proses dijelaskan dengan akurat dan rinci, organel yang terlibat diidentifikasi dengan benar, peran masing-masing organel dijelaskan dengan jelas, dan contoh yang relevan diberikan.
    • 3-4 poin: Proses dan organel dijelaskan dengan sebagian besar benar, tetapi mungkin ada beberapa ketidakakuratan atau kurang lengkap dalam penjelasan peran organel atau contoh.
    • 1-2 poin: Proses dijelaskan secara dasar, tetapi ada banyak ketidakakuratan atau kurang lengkap.
    • 0 poin: Jawaban tidak relevan atau menunjukkan ketidakpahaman tentang konsep.
5. Analisis Perbedaan
  • Penskoran:
    • 10 poin: Perbedaan dijelaskan dengan akurat dan rinci, mencakup semua aspek (struktur, organel, proses, fungsi), dan menunjukkan pemahaman tentang bagaimana perbedaan ini berkontribusi pada peran spesifik masing-masing jenis sel.
    • 7-9 poin: Perbedaan dijelaskan dengan sebagian besar benar, tetapi mungkin ada beberapa ketidakakuratan atau kurang lengkap dalam penjelasan atau hubungan dengan fungsi sel.
    • 4-6 poin: Perbedaan dijelaskan secara dasar, tetapi ada banyak ketidakakuratan atau kurang lengkap.
    • 1-3 poin: Jawaban sangat tidak lengkap atau menunjukkan ketidakpahaman tentang perbedaan mendasar.
    • 0 poin: Jawaban tidak relevan atau tidak membahas perbedaan.
Skor Total Maksimum: 50 poin (100)

Interpretasi Skor:
  • 45-50 poin: Pemahaman sangat baik tentang semua konsep.
  • 40-44 poin: Pemahaman baik, mungkin ada beberapa ketidakakuratan minor.
  • 35-39 poin: Pemahaman cukup baik, tetapi ada beberapa area yang perlu ditingkatkan.
  • 30-34 poin: Pemahaman dasar, perlu banyak perbaikan.
  • <30 poin: Pemahaman kurang, perlu belajar lebih lanjut.
 
Ada dua jenis sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Keduanya memiliki perbedaan dan persamaan dalam komposisi kimiawinya.

Persamaan:
  • Kedua jenis sel memiliki komponen kimiawi utama yang sama, yaitu air, protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan ion anorganik.
  • Air (H₂O): Sama seperti sel prokariotik, air merupakan komponen utama sel eukariotik, mencapai sekitar 70-80% dari total volume sel.
  • Protein: Protein dalam sel eukariotik memiliki peran yang lebih kompleks, termasuk dalam pembentukan organel sel, proses metabolisme, dan komunikasi sel.
  • Karbohidrat: Sel eukariotik juga menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi dan komponen struktural, seperti dinding sel tumbuhan.
  • Lipid: Lipid dalam sel eukariotik berperan dalam pembentukan membran sel, penyimpanan energi, dan hormon.
  • Asam Nukleat: DNA dan RNA dalam sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan dengan sel prokariotik, dengan DNA terorganisir dalam kromosom di dalam nukleus.
  • Ion Anorganik: Ion anorganik dalam sel eukariotik memiliki peran yang serupa dengan sel prokariotik, tetapi dengan keragaman yang lebih tinggi karena kompleksitas sel eukariotik.
Perbedaan :
  • Struktur DNA: DNA pada sel prokariotik berbentuk sirkular dan berada di sitoplasma, sedangkan DNA pada sel eukariotik berbentuk linear dan terorganisir dalam kromosom di dalam nukleus.
  • Organel: Sel eukariotik memiliki organel bermembran yang tidak ditemukan pada sel prokariotik, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan Golgi apparatus.
  • Dinding sel: Dinding sel pada sel prokariotik terbuat dari peptidoglikan, sedangkan dinding sel pada sel tumbuhan terbuat dari selulosa.
 
OrganelSel tumbuhanSel hewanFungsiKeunikanPentingnya bagi kelangsungan hidup sel
NukleusYaYa Mengontrol aktivitas sel, menyimpan informasi genetik dalam bentuk DNA, dan mengatur sintesis protein.Tidak unikMerupakan pusat kendali sel,mengatur semua aktivitas sel dan pewarisan sifat
SitoplasmaYaYaMedia tempat organel sel berada, tempat terjadinya reaksi metabolisme, dan berperan dalam transpor zat.Tidak unikMemberikan lingkungan internal untuk organel dan reaksi biokimia
RibosomYaYaTempat sintesis proteinTidak unikMembuat protein yang dibutuhkan untuk semua fungsi sel
Retikulum Endoplasma (RE)YaYaRE kasar berperan dalam sintesis protein dan modifikasi protein, sedangkan RE halus berperan dalam sintesis lipid dan detoksifikasi.Tidak unikMembuat dan Memodifikasi protein dan lipid serta membantu detoksifikasi
 
3. Struktur dan Fungsi Organel Sel

Organel yang Ditemukan pada Kedua Jenis Sel: Mitokondria

Mitokondria adalah organel yang ditemukan pada kedua jenis sel, baik sel hewan maupun sel tumbuhan. Organel ini memiliki struktur yang kompleks dan berperan penting dalam menghasilkan energi untuk sel.

Struktur mitokondria terdiri dari dua membran: membran luar dan membran dalam. Membran luar bersifat permeabel dan memiliki pori-pori yang memungkinkan molekul kecil untuk melewatinya. Membran dalam memiliki lipatan-lipatan yang disebut krista yang memperluas luas permukaan membran. Di antara kedua membran ini terdapat ruang antarmembran. Di dalam mitokondria terdapat matriks, yaitu cairan yang mengandung enzim, DNA mitokondria, ribosom, dan molekul organik lainnya.

Struktur mitokondria mendukung fungsinya sebagai pusat penghasil energi dalam sel. Krista pada membran dalam menyediakan luas permukaan yang besar untuk menampung enzim yang terlibat dalam respirasi seluler, proses yang menghasilkan ATP (adenosin trifosfat), sumber energi utama sel.

Proses respirasi seluler terjadi dalam beberapa tahap:

1. Glikolisis: Glukosa dipecah menjadi piruvat dalam sitoplasma.
2. Siklus Krebs: Piruvat dioksidasi menjadi karbon dioksida dalam matriks mitokondria.
3. Transport Elektron: Elektron dari molekul organik ditransfer melalui rantai transpor elektron pada membran dalam, menghasilkan gradien proton.
4. Fosforilasi Oksidatif: Gradien proton digunakan untuk menghasilkan ATP melalui enzim ATP sintase.

Dengan demikian, struktur mitokondria yang kompleks, termasuk krista dan membran dalam, memungkinkan organel ini untuk menjalankan fungsi utamanya dalam menghasilkan energi untuk sel.

Organel Unik untuk Sel Tumbuhan: Kloroplas

Kloroplas adalah organel yang unik untuk sel tumbuhan dan bertanggung jawab untuk melakukan fotosintesis. Organel ini memiliki struktur yang kompleks yang memungkinkan sel tumbuhan untuk menangkap energi cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa.

Struktur kloroplas terdiri dari dua membran: membran luar dan membran dalam. Di antara kedua membran ini terdapat ruang antarmembran. Di dalam kloroplas terdapat stroma, yaitu cairan yang mengandung enzim, DNA kloroplas, ribosom, dan molekul organik lainnya. Terdapat juga tilakoid, yaitu struktur berbentuk cakram yang terikat membran dan tersusun dalam tumpukan yang disebut grana. Klorofil, pigmen hijau yang menyerap energi cahaya matahari, terletak pada membran tilakoid.

Struktur kloroplas mendukung fungsinya dalam fotosintesis. Klorofil pada membran tilakoid menyerap energi cahaya matahari, yang kemudian digunakan untuk memecah molekul air dan menghasilkan oksigen. Proses ini disebut fotolisis air. Energi cahaya juga digunakan untuk menghasilkan ATP dan NADPH, yang kemudian digunakan dalam reaksi gelap untuk mengubah karbon dioksida menjadi glukosa.

Reaksi gelap terjadi di stroma kloroplas dan tidak memerlukan cahaya. Proses ini menggunakan ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam reaksi terang untuk mengubah karbon dioksida menjadi glukosa melalui serangkaian reaksi kimia.

Dengan demikian, struktur kloroplas yang kompleks, termasuk tilakoid dan klorofil, memungkinkan organel ini untuk menjalankan fungsi utamanya dalam melakukan fotosintesis, proses yang penting untuk menghasilkan makanan bagi tumbuhan dan seluruh ekosistem.
 
4. Respirasi Seluler: Mesin Penghasil Energi Sel

Respirasi seluler adalah proses metabolisme yang terjadi di dalam sel untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat) dari molekul organik, seperti glukosa. Proses ini terjadi dalam tiga tahap utama:

1. Glikolisis: Tahap pertama respirasi seluler terjadi di sitoplasma sel. Glukosa, gula sederhana yang merupakan sumber energi utama sel, dipecah menjadi dua molekul piruvat. Proses ini menghasilkan sedikit energi dalam bentuk ATP dan NADH, sebuah koenzim pembawa elektron.

2. Siklus Krebs (Siklus Asam Sitrat): Tahap kedua respirasi seluler terjadi di matriks mitokondria. Molekul piruvat dari glikolisis diubah menjadi asetil-KoA, yang kemudian memasuki siklus Krebs. Dalam siklus ini, asetil-KoA dioksidasi secara bertahap, menghasilkan karbon dioksida, ATP, NADH, dan FADH2, koenzim pembawa elektron lainnya.

3. Rantai Transport Elektron: Tahap terakhir respirasi seluler terjadi pada membran dalam mitokondria. Elektron dari NADH dan FADH2 ditransfer melalui serangkaian protein pembawa elektron, yang disebut rantai transport elektron. Pergerakan elektron ini menghasilkan gradien proton (H+) di membran dalam. Gradien proton ini kemudian digunakan oleh enzim ATP sintase untuk menghasilkan ATP, sumber energi utama sel.

Organel yang Terlibat dalam Respirasi Seluler:

- Sitoplasma: Tempat berlangsungnya glikolisis.
- Mitokondria: Organel tempat berlangsungnya siklus Krebs dan rantai transport elektron.
- Membran Dalam: Tempat rantai transport elektron dan ATP sintase.
- Matriks: Tempat siklus Krebs.

Transpor Zat Melintasi Membran Sel

Membran sel merupakan penghalang selektif yang mengatur pergerakan zat masuk dan keluar sel. Proses transpor zat melintasi membran sel dapat dibedakan menjadi dua jenis:

1. Transpor Pasif: Pergerakan zat melintasi membran sel tanpa memerlukan energi sel. Proses ini terjadi menuruni gradien konsentrasi, yaitu dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah.

- Difusi: Pergerakan zat dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah.
- Osmosis: Pergerakan air melintasi membran semipermeabel dari daerah konsentrasi air tinggi ke daerah konsentrasi air rendah.

2. Transpor Aktif: Pergerakan zat melintasi membran sel yang memerlukan energi sel. Proses ini terjadi melawan gradien konsentrasi, yaitu dari daerah konsentrasi rendah ke daerah konsentrasi tinggi.

- Pompa Ion: Protein membran yang menggunakan energi untuk memindahkan ion melawan gradien konsentrasi.
- Endositosis: Proses sel menelan zat dari luar sel dengan membentuk vesikel.
- Eksositosis: Proses sel mengeluarkan zat ke luar sel dengan membentuk vesikel.

Contoh Regulasi Transpor Zat pada Sel Tumbuhan dan Sel Hewan:

- Sel Tumbuhan: Sel tumbuhan memiliki vakuola yang berperan penting dalam mengatur tekanan turgor, yaitu tekanan air di dalam sel yang membantu menjaga bentuk sel. Vakuola juga berperan dalam menyimpan zat-zat seperti air, garam, dan pigmen.
- Contoh: Ketika sel tumbuhan kekurangan air, vakuola akan mengecil dan sel akan layu. Sebaliknya, ketika sel tumbuhan menyerap air, vakuola akan membesar dan sel akan menjadi tegang.
- Sel Hewan: Sel hewan memiliki pompa natrium-kalium yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ion natrium dan kalium di dalam sel. Pompa ini menggunakan energi untuk memindahkan ion natrium keluar sel dan ion kalium masuk sel, melawan gradien konsentrasi.
- Contoh: Pompa natrium-kalium berperan penting dalam transmisi saraf, kontraksi otot, dan pengaturan volume sel.

Kesimpulan

Respirasi seluler merupakan proses vital yang menghasilkan energi untuk semua aktivitas sel. Organel seperti sitoplasma dan mitokondria memainkan peran penting dalam proses ini. Transpor zat melintasi membran sel merupakan proses yang kompleks yang melibatkan berbagai mekanisme, seperti transpor pasif dan transpor aktif. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki mekanisme khusus untuk mengatur transpor zat dan menjaga keseimbangan internal mereka.
 
5. Analisis Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Berdasarkan pengamatan para ilmuwan, sel tumbuhan dan sel hewan, meskipun keduanya merupakan sel eukariotik, memiliki perbedaan signifikan dalam struktur, organel, dan proses seluler. Perbedaan ini mencerminkan fungsi spesifik masing-masing jenis sel dalam organisme multiseluler.

Perbedaan Struktur dan Organel

1. Dinding Sel: Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku dan terbuat dari selulosa, sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel. Dinding sel pada tumbuhan memberikan struktur yang kuat dan membantu menjaga bentuk sel, serta melindungi sel dari kerusakan mekanis.

2. Vakuola: Sel tumbuhan memiliki satu vakuola besar yang menempati sebagian besar volume sel, sedangkan sel hewan memiliki banyak vakuola kecil. Vakuola pada tumbuhan berperan dalam menyimpan air, garam, dan pigmen, serta membantu menjaga tekanan turgor yang penting untuk menjaga bentuk sel.

3. Kloroplas: Sel tumbuhan memiliki kloroplas, organel yang mengandung klorofil dan bertanggung jawab untuk melakukan fotosintesis. Sel hewan tidak memiliki kloroplas. Fotosintesis memungkinkan tumbuhan untuk menghasilkan makanan sendiri dari cahaya matahari, karbon dioksida, dan air.

4. Lisosom: Sel hewan memiliki lisosom, organel yang mengandung enzim pencernaan untuk memecah makromolekul makanan dan juga enzim hidrolitik yang membunuh bakteri dalam tubuh hewan. Sel tumbuhan memiliki lisosom, tetapi jumlahnya lebih sedikit dan fungsinya berbeda.

5. Sentriol: Sel hewan memiliki sentriol, organel yang berperan dalam pembelahan sel. Sel tumbuhan tidak memiliki sentriol, tetapi memiliki struktur yang mirip disebut mikrotubulus.

Perbedaan Proses Seluler

1. Fotosintesis: Sel tumbuhan mampu melakukan fotosintesis, proses yang mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa. Sel hewan tidak memiliki kemampuan ini. Fotosintesis merupakan proses vital bagi tumbuhan dan seluruh ekosistem, karena menghasilkan makanan dan oksigen.

2. Respirasi Seluler: Kedua jenis sel melakukan respirasi seluler, proses yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP dari molekul organik. Namun, sel tumbuhan memiliki kemampuan untuk melakukan respirasi anaerobik (tanpa oksigen) dalam kondisi tertentu, sedangkan sel hewan umumnya hanya melakukan respirasi aerobik (memerlukan oksigen).

3. Transpor Zat: Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki mekanisme transpor zat yang berbeda, terutama dalam hal pengaturan tekanan turgor dan keseimbangan ion. Sel tumbuhan memiliki vakuola besar yang berperan dalam menjaga tekanan turgor, sedangkan sel hewan memiliki pompa natrium-kalium yang berperan dalam keseimbangan ion.

Kontribusi Perbedaan terhadap Fungsi Spesifik

Perbedaan struktur, organel, dan proses seluler antara sel tumbuhan dan sel hewan berkontribusi pada fungsi spesifik masing-masing jenis sel dalam organisme multiseluler:

- Sel Tumbuhan: Dinding sel yang kaku memberikan struktur dan dukungan, memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh tegak dan menahan tekanan lingkungan. Kloroplas memungkinkan tumbuhan untuk menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis, menjadi produsen utama dalam rantai makanan. Vakuola besar berperan dalam penyimpanan air dan pengaturan tekanan turgor, membantu tumbuhan untuk bertahan hidup dalam kondisi kering.
- Sel Hewan: Ketiadaan dinding sel memungkinkan sel hewan untuk bergerak dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis jaringan. Lisosom membantu dalam pencernaan dan pertahanan tubuh. Sentriol berperan penting dalam pembelahan sel, memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan jaringan. Pompa natrium-kalium membantu dalam transmisi saraf, kontraksi otot, dan pengaturan volume sel.

Kesimpulan

Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan mencerminkan adaptasi evolusioner yang memungkinkan masing-masing jenis sel untuk menjalankan fungsi spesifiknya dalam organisme multiseluler. Sel tumbuhan memiliki struktur dan proses yang mendukung peran mereka sebagai produsen utama, sedangkan sel hewan memiliki struktur dan proses yang mendukung peran mereka dalam pergerakan, pencernaan, dan pertahanan tubuh.
 
4

Proses Seluler:
  • Jelaskan proses respirasi seluler yang terjadi pada kedua jenis sel. Identifikasi organel yang terlibat dalam proses ini dan jelaskan peran masing-masing organel.
  • Jelaskan proses transpor zat yang terjadi di dalam sel. Berikan contoh bagaimana sel tumbuhan dan sel hewan mengatur transpor zat melintasi membran sel mereka.
JAWABAN

Respirasi Seluler

╰▹
Respirasi seluler adalah proses di mana sel mengubah energi dari makanan (glukosa) menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel, yaitu ATP. Proses ini terjadi di hampir semua sel hidup, baik tumbuhan maupun hewan.

╰┈ Tahapan Respirasi Seluler :

1. Glikolisis :
ױ Lokasi: Sitoplasma
⟳ Proses: Glikolisis adalah tahap awal respirasi seluler di mana glukosa dipecah menjadi dua molekul piruvat, menghasilkan sedikit ATP dan NADH (nikotinamida adenina dinukleotida).

2. Siklus Krebs (Siklus Asam Sitrat) :
ױ Lokasi: Matriks mitokondria
⟳ Proses: Piruvat yang dihasilkan dari glikolisis diubah menjadi asetil-CoA dan memasuki Siklus Krebs. Di sini, asetil-CoA dioksidasi, menghasilkan CO₂, NADH, FADH₂ (flavin adenina dinukleotida), dan ATP.

3. Fosforilasi Oksidatif (Rantai Transpor Elektron) :
ױ Lokasi: Membran dalam mitokondria
⟳ Proses: Elektron dari NADH dan FADH₂ ditransfer melalui serangkaian protein dalam membran dalam mitokondria, menyebabkan proton dipompa keluar dari matriks ke ruang antar membran, membentuk gradien proton. Gradien ini kemudian digunakan oleh enzim ATP sintase untuk menghasilkan ATP.
  • Organel yang terlibat :
    • Mitokondria: Organel ini sering disebut sebagai "pembangkit tenaga" sel karena di sinilah sebagian besar reaksi respirasi seluler terjadi. Mitokondria memiliki struktur yang kompleks dengan membran dalam yang berlipat-lipat, membentuk krista. Krista ini memperluas permukaan tempat berlangsungnya reaksi kimia yang menghasilkan ATP. Proses utama seperti Siklus Krebs dan Fosforilasi Oksidatif berlangsung di dalamnya.
    • Sitoplasma: Tempat terjadinya glikolisis, yaitu tahap awal respirasi seluler.
╰┈ Transpor Zat dalam Sel

╰▹ Transpor zat mengacu pada proses perpindahan molekul atau ion melintasi membran sel, baik secara aktif maupun pasif. Sel perlu mengatur pergerakan zat masuk dan keluar sel untuk menjaga keseimbangan internal.

⊹ Transpor Pasif:

Difusi
:
➜ Molekul bergerak dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa memerlukan energi.
Osmosis:
➜ Difusi air melalui membran semipermeabel dari daerah dengan konsentrasi air tinggi ke konsentrasi rendah.
Difusi Terfasilitasi:
➜ Molekul bergerak melintasi membran sel dengan bantuan protein kanal atau carrier, tanpa memerlukan energi.

⊹ Transpor Aktif :

Pompa Ion:
➜ Memerlukan energi (ATP) untuk memindahkan ion melintasi membran sel melawan gradien konsentrasi (misalnya, pompa natrium-kalium).
Endositosis:
➜ Proses di mana sel memakan zat dari luar dengan mengelilinginya menggunakan membran sel untuk membentuk vesikel.
Eksositosis:
➜ Proses di mana vesikel dari dalam sel bergabung dengan membran sel untuk melepaskan isinya ke luar sel

Berikut adalah contoh bagaimana sel tumbuhan dan sel hewan mengatur transpor zat melintasi membran sel mereka:

1. Contoh pada Sel Tumbuhan :

Osmosis dan Tekanan Turgor :
⟳ Proses
: Air bergerak masuk ke dalam sel tumbuhan melalui osmosis, terutama ketika konsentrasi air di luar sel lebih tinggi daripada di dalam sel. Air masuk melalui membran sel menuju vakuola, menyebabkan vakuola mengembang.
𓄳 Pengaturan: Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku. Ketika air masuk, tekanan turgor (tekanan internal pada dinding sel) meningkat, yang membantu sel tumbuhan tetap tegak dan kaku. Jika turgor menurun (misalnya, dalam kondisi kekeringan), sel menjadi layu.
𔖳 Contoh: Akar tanaman menyerap air dari tanah melalui osmosis. Ini membantu tanaman dalam mempertahankan struktur dan mendukung proses fotosintesis.

Transpor Aktif Ion Kalium :
⟳ Proses: Sel-sel penjaga pada stomata (pori-pori kecil di daun) menggunakan transpor aktif untuk memompa ion kalium (K⁺) ke dalam sel.
𓄳 Pengaturan: Ketika ion kalium dipompa ke dalam sel penjaga, air mengikuti masuk melalui osmosis, menyebabkan sel membengkak dan membuka stomata, memungkinkan pertukaran gas (misalnya, CO₂ masuk untuk fotosintesis).
𔖳 Contoh: Pada siang hari, sel penjaga stomata menyerap kalium untuk membuka stomata, memungkinkan CO₂ masuk untuk fotosintesis. Pada malam hari, stomata menutup untuk mengurangi kehilangan air.

2. Contoh pada Sel Hewan :

Pompa Natrium-Kalium (Na⁺/K⁺ pump) :
⟳ Proses: Pompa ini mengeluarkan tiga ion natrium (Na⁺) dari sel dan memasukkan dua ion kalium (K⁺) ke dalam sel, menggunakan energi dari ATP.
𓄳 Pengaturan: Pompa ini sangat penting untuk menjaga potensial membran sel dan untuk berbagai fungsi seluler seperti konduksi impuls saraf dan kontraksi otot.
𔖳 Contoh: Pada neuron (sel saraf), pompa natrium-kalium menjaga perbedaan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel, yang penting untuk transmisi sinyal saraf.

Endositosis :
⟳ Proses
: Sel hewan mengambil zat dari lingkungan eksternal dengan menelannya dalam vesikel yang terbentuk dari membran sel.
𓄳 Pengaturan: Endositosis memungkinkan sel untuk mengatur masuknya nutrien, seperti lipid atau protein, serta untuk menghilangkan patogen atau partikel berbahaya.
𔖳 Contoh: Sel imun, seperti makrofag, melakukan fagositosis untuk menelan dan mencerna bakteri atau partikel asing sebagai bagian dari respon imun tubuh.

╰┈ Pentingnya Proses Seluler
  • Respirasi Seluler: Memberikan energi yang dibutuhkan sel untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti pertumbuhan, pembelahan, dan perbaikan.
  • Transpor Zat: Memastikan sel memiliki nutrisi yang diperlukan untuk bertahan hidup dan membuang zat sisa.
╰┈ Kesimpulan

Respirasi seluler
dan transpor zat adalah dua proses penting yang terjadi di dalam sel. Kedua proses ini saling berkaitan dan sangat penting untuk kelangsungan hidup organisme. Dengan memahami proses-proses ini, kita dapat lebih menghargai kompleksitas kehidupan di tingkat seluler.
 
Status
Not open for further replies.
Similar content Most view View more
Back
Top